1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang
berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan
makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi
kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan
lainnya.
Manusia di dalam kehidupannya harus
berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa
sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu
terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan.
2. Pengertian Organisasi
Interaksi dan kerja sama ini akan terus
berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadah yang disebut dengan
organisasi. Interaksi atau hubungan antar individu-individu dan kelompok/tim
dalam setiap organisasi akan memunculkan harapan-harapan. Harapan ini kemudian
akan menimbulkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban oleh masing-masing
individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi/kelompok. Sebuah
organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang didalamnya berkumpul sejumlah
orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna
tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan
masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia
juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban, mengelola dan
mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan manajemen dan
organisasi. William (1956) menyebutnya dengan istilah “TheOrganisation Man”.
3. Peran Komunikasi dalam
Organisasi
Komunikasi dalam organisasi adalah
komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para
karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam
rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak
efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para
manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui
mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan
dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses
Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian
memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan
mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo
dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar
waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka
atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf,
langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo,
surat dan laporan-laporan.
jadi yang dimaksud dengan Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di
dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan
dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan
surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada
anggotanya secara individual.
Fungsi Komunikasi
dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi
komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan
melibatkan empat fungsi, yaitu:
a) Fungsi informatif
Organisasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing
system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan
oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi
untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang
terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan
sebagainya.
b) Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini
berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif ini, yaitu:
· Atasan atau
orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau
perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan
pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
pada:
a. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan
perintah.
b. Kekuatan pimpinan
dalam memberi sanksi.
c. Kepercayaan bawahan
terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
d. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima
bawahan.
· Berkaitan dengan
pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c) Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu
organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan
kekuasaan dan kewenangannya.
d) Fungsi Integratif
Setiap organisasi
berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan
tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal
seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan
laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga
ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
4. Unsur – Unsur Komunikasi
Dalam
proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan
suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur tidak ada ,
maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur
dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing
ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi
ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur - unsur komunikasi yaitu :
Komunikator / pengirim / sender
. Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan .
Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita .
Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih
media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan
apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam
menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia
berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara
menyampaikannya .
Komunikan / penerima / receiver
.
Merupakan penerima pesan atau
berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima
pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan
baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim
pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara
sempurna .
Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan
yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya .
Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara
lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda
seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore
, sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung
pada sifat berita yang akan disampaikan( Wursanto , 1994 ) .
5. Hambatan Komunikasi
Pada sebuah proses komunikasi
yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam
berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
· Hambatan sematik
Komunikasi yang disebabkan oleh
fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku
Komunikasi
· Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh
factor elektrik, mesin atau media lainnya
· Hambatan antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh
perbedaan pada diri manusia
· Hambatan psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh
factor kejiwaan.
6. Klasifikasi Komunikasi
Di bawah ini
ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari
beberapa segi :
1) Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
komunikasi
yang berlangsung lisan / berbicara
contoh: presentasi
b. Komunukasi Tertulis
komunikasi
melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi Verbal
komunikasi
yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non Verbal
komunikasi
yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang
yang nerves (gemetar)
2) Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas
komunikasi
dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah
komunikasi
dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal
komunikasi ke
sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah
Pemberitahuan
gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3) Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan
Satu
Berbicara
dengan lawan bicara yang sama banyaknya
contoh:berbicara
melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan
Banyak (kelompok)
Berbicara
antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh:
kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara
antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Contoh: debat
partai politik
4) Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi
yang berlangsung resmi
Contoh: rapat
pemegang saham
b. Komunikasi Informal
Komunikasi
yang tidak resmi
Contoh :
berbicara dengan teman
Referensi :
(22 Maret 2013)
(16 Maret 2013)
(16 Maret 2013)
Daftar Pustaka
Wardy, Fatma .PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Usu.ac.id
Komunikasi Organisasi. Wikipedia.org
Organisasi .wikipedia.org
OLEH : DHEDY SUHENDRA (11111988)
0 komentar:
Posting Komentar